
Pengertian dan Manfaat Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan merupakan variable kunci bagi kesuksesan relationship marketing (Morgan dan Hunt, 1994). Variabel ini memiliki dampak yang kuat pada keefektifan dan keefisienan relationship marketing. Kepercayaan adalah suatu keadaan yang terjadi ketika seorang mitra percaya atas keandalan serta kejujuran mitranya.
Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya (Barnes, 2003:148).
Sheth (2004) mendefinisikan kepercayaan sebagai berikut “Trust is a willingness to rely on the ability, integrity and motivation of the other party to act to serve the needs and interests as a agreed upon implicitly or explicitly”.
Pengertian kepercayaan tersebut memiliki beberapa hal penting sebagai berikut:
- Konsumen yang memiliki kepercayaan akan bersedia untuk bergantung pada penyedia jasa dan juga bersedia untuk melakukan tindakan untuk penyedia jasa.
- Kepercayaan memiliki tiga aspek dari karakteristik penyedia jasa yaitu ability, integrity, motivation. Pertama-tama konsumen akan menilai apakan provider cukup kompeten untuk menjalankan kewajibannya dan melayani konsumen. Kedua konsumen akan menilai apakah perusahaan memiliki integritas, dimana konsumen dapat percaya pada pekerjaan perusahaan. Terakhir konsumen mempercayai bahwa penyedia jasa memiliki motivasi untuk tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan harapan konsumen.
- Pihak yang dipercaya akan menjaga pihak yang lain, memperlihatkan kebutuhan dan harapan pihak lain tersebut, bukan hanya memperlihatkan kebutuhan dan harapannya sendiri.
Kepercayaan adalah elemen dasar pembangunan model relationship quality. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pasangan dalam sebuah hubungan akan melakukan yang terbaik untuk apa yang diinginkan pasangannya.
Kepercayaan merupakan kunci dari relationship quality karena mendorong pemasar untuk:
- Bekerja dengan lebih menekankan investasi pada menjaga hubungan kerja sama yang baik dengan mitra mereka.
- Menolak alternatif jangka pendek yang menarik dengan menekankan pada manfaat jangka panjang dengan adanya hubungan yang baik dengan konsumen.
- Melihat kegiatan yang beresiko tinggi dengan lebih bijaksana karena percaya bahwa mitranya tidak akan bertindak secara oportunis.
Menurut Peppers and Rogers (2004: 43), kepercayaan adalah keyakinan satu pihak pada reliabilitas, durabilitas, dan integritas pihak lain dalam relationship dan keyakinan bahwa tindakannya merupakan kepentingan yang paling baik dan akan menghasilkan hasil positif bagi pihak yang dipercaya.
Manfaat Kepercayaan
Kepercayaan merupakan hal penting bagi kesuksesan relationship. Manfaat (Benefit relationship) yang didasarkan pada kepercayaan adalah signifikan dan menggambarkan hal-hal berikut:
- Cooperation
Kepercayaan dapat meredakan perasaaan ketidakpastian dan risiko, jadi bertindak untuk menghasilkan peningkatan kerjasama antara anggota relationship. Dengan meningkatnya tingkat kepercayaan, anggota belajar bahwa kerjasama memberikan hasil yang melebihi hasil yang lebih banyak dibandingkan apabila dikerjakan sendiri.
- Komitmen
Komitmen merupakan komponen yang dapat membangun relationship dan merupakan hal yang mudah hilang, yang akan dibentuk hanya dengan pihak-pihak yang saling percaya.
- Relationship duration
Kepercayaan mendorong anggota relationship bekerja untuk menghasilkan relationship dan untuk menahan godaan untuk tidak mengutamakan hasil jangka pendek dan atau bertindak secara oportunis. Kepercayaan dari penjual secara positif dihubungkan dengan kemungkinan bahwa pembeli akan terlibat dalam bisnis pada masa yang akan datang, oleh karena itu memberikan kontribusi untuk meningkatkan durasi relationship.
- Kualitas
Pihak yang percaya lebih mungkin untuk menerima dan menggunakan informasi dari pihak yang dipercaya, dan pada gilirannya menghasilkan benefit yang lebih besar dari informasi tersebut. Akhirnya, adanya kepercayaan memungkinkan perselisihan atau konflik dapat dipecahkan secara efisien dan damai. Dalam kondisi tidak ada kepercayaan, perselisihan dirasakan merupakan tanda akan adanya kesulitan pada masa yang akan datang dan biasanya menyebabkan berakhirnya relationship.
Daftar Pustaka
- Barnes, James G., 2003, Secrets Of Customer Relationship Management, ANDI, Yogyakarta.
- Morgan, R.M. and Hunt, S.D. 1994, The commitment-trust theory of relationship marketing, Journal of Marketing, Vol. 58 No. 3.
- Peppers, Don and Martha Rogers, 2004. Managing Customer Relationships: A Strategic Framework, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
- Sheth, Jagdish N and Mittal, Banwari. 2004. Customer Behaviour: Managerial Perspective. Second Edition. Singapore: Thomson.
Baca Artikel Manajemen Lainnya :
- Pengertian, Fungsi dan Strategi Manajemen Keuangan
- Pengertian, Manfaat, Metode dan Penyusunan Network Planning
- Manajemen Proyek
- Manajemen Waktu
- Pengertian dan Jenis-jenis Industri
- Manajemen Produksi dan Operasi
- Tugas, Etika dan Syarat Customer Service
- Financial Distress (Kesulitan Keuangan)
- Overall Equipment Effectiveness (OEE)
- Pengertian, Jenis dan Tujuan Alih Daya (Outsourcing)
- Pengertian, Jenis dan Manajemen Bencana
- Pengertian, Aspek, Faktor dan Bentuk Pengembangan Karir
- Pengambilan Keputusan (Decision Making)
- Pengertian, Indikator dan Pengukuran Kualitas Audit
- Pengertian, Pengukuran dan Pengendalian Iklim Kerja
- Pengertian, Fungsi dan Jenis-jenis Persediaan (Inventory)
- Pengertian, Karakteristik dan Perspektif Balanced Scorecard
- Pengertian, Jenis, Penyebab dan Perhitungan Turnover Karyawan
- Pengertian, Jenis dan Penyebab Konflik Peran
- Pengertian, Dimensi, Faktor dan Pengukuran Iklim Organisasi
- Pengertian, Dimensi, Aspek dan Karakteristik Keterlibatan Kerja
- Pengertian, Dimensi dan Pengukuran Beban Kerja
- Keterikatan Karyawan (Employee Engagement)
- Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-life Balance)
- Komponen, Manfaat dan Pengembangan Kualitas Kehidupan Kerja
- Dimensi, Motif dan Manfaat Organizational Citizenship Behavior (OCB)
- Pengertian, Karakteristik dan Indikator Servant Leadership
- Pengertian, Tujuan dan Prinsip Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
- Pengertian, Jenis, Penyebab dan Pencegahan Kecelakaan Kerja
- Pengertian, Tujuan dan Dimensi Customer Relationship Management (CRM)
- Pengertian, Manfaat dan Elemen Word of Mouth (WOM)
- Pengertian, Jenis dan Sistem Pelayanan Restoran
- Sifat, Langkah-langkah dan Proses Peramalan (Forecasting)
- Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenis Peramalan (Forecasting)
- Pengertian, Karakteristik, Metode dan Manfaat Total Quality Manajemen (TQM)
- Manfaat, Prinsip dan Tahapan Manajemen Risiko
- Dimensi, Faktor dan Membangun Komitmen Organisasi
- Pengertian, Komponen dan Pengukuran Intellectual Capital
- Karakteristik, Strategi dan Fungsi Experiential Marketing
- Kepemimpinan Transformasional
- Supply Chain Management (SCM)
- Ekuitas merek (Brand Equity)
- Pengertian dan Jenis-jenis Aktiva
- Pengertian, Tanda dan Faktor Penyebab Kebangkrutan
- Pengertian, Bentuk dan Tahapan Kebijakan Publik
- Merger dan Akuisisi
- Pengertian, Tujuan, Unsur dan Jenis-jenis Branding
- Pengertian, Fungsi dan Cara Penyusunan Budget
- Pengertian, Tujuan dan Proses Manajemen Strategi
- Pengertian, Tujuan dan Bauran Promosi
- Pengertian, Prinsip dan Manfaat Etika Bisnis
- Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
- Pengertian, Penyebab dan Akibat Stres Kerja
- Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Manfaat SOP
- Pengertian, Pembentukan dan Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas
- Pengertian, Ciri-ciri dan Menumbuhkan Etos Kerja
- Pengertian, Peranan dan Tujuan Penetapan Harga
- Pengertian, Pengukuran dan Penilaian Kinerja Keuangan
- Pengertian, Jenis dan Cara Membentuk Mindset
- Pengertian, Jenis & Prosedur Penyimpanan Arsip
- Pengertian, Tujuan, Jenis & Faktor yang Mempengaruhi Penjualan
- Corporate Governance