Human Capital – Pengertian, Komponen, dan Indikator

Human Capital – Pengertian, Komponen, dan Indikator

 

Human capital atau modal manusia adalah kombinasi dari pengetahuan (knowledge), keahlian (expertise), kemampuan (ability), dan keterampilan (skill) yang dimiliki oleh seorang pegawai atau karyawan, sehingga mampu menciptakan nilai bagi organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Human capital merupakan salah satu unsur penting dari modal intelektual, karena dapat menciptakan daya saing bagi suatu organisasi atau perusahaan. Semakin baik human capital yang dimiliki oleh karyawan maka akan berdampak baik pada kinerja karyawan begitupun sebaliknya.

 

Human capital atau modal manusia terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang memiliki nilai ekonomis bagi suatu organisasi atau perusahaan. Human capital merupakan segala sesuatu mengenai manusia dengan segala kapabilitas yang dimilikinya, sehingga dapat menciptakan nilai bagi organisasi untuk mencapai tujuan. Human capital menjadi bagian dari manajemen sumber daya manusia yang bukan hanya memandang dan memperlakukan karyawan sekedar sumber daya manusia yang mendukung pelaksanaan tugas atau operasional perusahaan, tetapi sekaligus menjadi aset atau modal utama bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Human capital juga diartikan sebagai sebuah pandangan bahwa manusia yang ada di dalam perusahaan merupakan modal yang pengembaliannya sangat diharapkan bagi organisasi atauu perusahaan. Human Capital merupaka kombinasi dari tiga faktor kunci, yaitu; 1) karakter atau sifat yang dibawa ke pekerjaannya, misalnya inelegensi, energi, sikap positif, keandalan dan komitmen, 2) kemampuan seseorang untuk belajar, yaitu kecerdasan, imajinasi, kreativitas dan bakat, dan 3) motivasi untuk berbagi informasi dan pengetahuan yaitu semangat tim dan orientasi tujuan. Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orangorang yang ada dalam perusaan tersebut.

 

Pengertian Human Capital 

Berikut definisi dan pengertian human capital atau modal manusia dari beberapa sumber buku dan referensi:

  • Menurut Ongkorahardjo (2008), human capital adalah kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, inovasi dan kemampuan seseorang untuk menjalankan tugasnya sehingga dapat menciptakan suatu untuk mencapai tujuan.
  • Menurut Budiarti (2018), human capital adalah pengetahuan, keterampilan manusia, kompetensi, sikap, perilaku dan pengalaman pribadi seorang karyawan.
  • Menurut Gaol (2014), human capital adalah pengetahuan (knowledge), keahlian (expertise), kemampuan (ability), dan keterampilan (skill) yang mewujudkan manusia (pegawai) menjadi aset ataupun modal bagi sebuah perusahaan.
  • Menurut Schermerhon (2005), human capital adalah nilai ekonomi dari sumber daya manusia yang terkait dengan kemampuan, pengetahuan, ide–ide, inovasi, energi dan komitmennya.
  • Menurut Sukoco dan Prameswari (2017), human capital adalah segala sesuatu mengenai manusia dengan segala kapabilitas yang dimilikinya, sehingga dapat menciptakan nilai bagi organisasi untuk mencapai tujuan.

Komponen Human Capital 

Menurut Sukoco dan Prameswari (2017), human capital terdiri dari beberapa bagian yang kesemuanya memiliki fungsi dalam menentukan nilai suatu perusahaan. Adapun komponen dari human capital adalah sebagai berikut:

  • Individual Capability 

Individual capability adalah kecakapan yang dipelajari melalui pembelajaran (achievement) yang sekarang dapat ditunjukkan dan diuji. Individual capability ada dua bagian, yaitu keterampilan nyata (current skill) dan keterampilan potensial (potensial skills). Individual capability memiliki beberapa indikator, antara lain yaitu sebagai berikut:

  1. Personal capabilities, adalah keahlian yang dipunyai seseorang terhadap dirinya yang meliputi pikiran, penampilan, tindakan serta perasaan.
  2. Profesional and technical know-how, adalah keahlian untuk profesional pada situasi dan kondisi apapun serta mau berbagi ilmu dari atasan ke bawahan.
  3. Experience, adalah orang yang berkompeten dan memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidangnya dan terbuka terhadap pengalaman tersebut.
  4. The network and range of personal contact, Jika memiliki jaringan dan koneksi yang luas dengan semua orang, terutama orang-orang yang terkait dengan profesinya, orang tersebut dikatakan kompeten.
  5. The value and attitude that influence actions, merupakan tindakan yang dilakukan di lingkungan kerja seperti menstabilkan emosi, sosial, tegas dan ramah.
  1. Individual Motivation 

Individual motivation merupakan sebuah stimulus yang datang dari dalam diri seseorang atau lingkungan, untuk menjalankan tindakan seseorang menuju suatu tujuan. Seorang karyawan dengan motivasi tinggi memiliki pengaruh yang baik pada pekerjaannya. Motivasi juga diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi. Individual motivation memiliki beberapa indikator, antara lain yaitu:

  1. Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.
  2. Melakukan sesuatu dengan mencapai kesuksesan.
  3. Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan.
  4. Berkeinginan menjadi orang terkenal dan menguasai bidang tertentu.
  5. Melakukan hal yang sukar dengan hasil yang memuaskan.
  1. The Organization Climate 

Budaya organisasi adalah nilai-nilai organisasi yang dianut oleh para anggota organisasi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi organisasi dan perilaku para anggota organisasi tersebut. Suasana kerja yang mendukung dan lingkungan kerja yang menyenangkan merangsang karyawan untuk memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Budaya organisasi memiliki beberapa indikator, yaitu:

  1. Inovasi dan pengambilan resiko (innovational risk taking), sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
  2. Perhatian terhadap detail, sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis, dan perhatian terhadap detail.
  3. Orientasi hasil, sejauh mana manajemen memfokuskan pada hasil bukan pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
  4. Orientasi orang, sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
  5. Orientasi tim, sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim bukan individu.
  6. Keagresifan, berkaitan dengan agresivitas karyawan.
  7. Kemantapan, organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
  1. Workgroup Effectiveness 

Efisiensi kerja tim bersumber pada hasil yang produktif serta merasa puas. Kepuasan mengacu pada kemampuan kelompok untk melengkapi kebutuhan pribadi dan mempertahankan komitmen anggotanya. Hasil produktif berkenaan dengan kualitas dan kuantitas hasil kerja sesuai tujuan-tujuan tim yaitu konteks organisasional, struktur, strategi, lingkungan budaya, dan sistem penghargaan. Karakter tim yang penting adalah jenis, struktur, dan komposisi tim yang dapat mempengaruhi hasil dan kepuasan. Para pemimpin harus memahami dan mengatur tingkattingkat perkembangan, kekompakan, norma-norma, dan konflik agar dapat membangun tim yang efektif.

  1. Leadership 

Pengaruh interpersonal dalam kondisi tertentu dan langsung melawati proses komunikasi untuk mengapai tujuan tertentu adalah pengertian dari Kepemimpinan. Leadership atau kepemimpinan memiliki beberapa indikator, yaitu:

  1. Seseorang yang belajar seumur hidup, dimana tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Selain itu, mempunyai pengalaman yang baik maupun buruk sebagai sumber pembelajaran.
  2. Berorientasi pada pelayanan, dimana seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani sebab prinsip pemimpin berdasarkan karir sebagai tujuan utama.
  3. Membawa energi yang positif, dimana dalam menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain.

Indikator Human Capital 

Menurut Gaol (2014), human capital merupakan perpaduan dari beberapa unsur, yaitu pengetahuan (knowledge), keahlian (expertise), kemampuan (ability), dan keterampilan (skill) yang menjadikan manusia atau karyawan sebagai modal atau aset suatu perusahaan. Adapun penjelasan dari indikator tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Pengetahuan (knowledge). Pengetahuan adalah informasi yang di dapat untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman. Pengetahuan bisa berasal dari pengetahuan ilmiah dan pengetahuan karena pengalaman.
  2. Keahlian (expertise). Kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sifatnya spesifik, fokus namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untuk mempelajarinya dan dapat dibuktikan. Skill apapun dapat dipelajari namun membutuhkan dedikasi yang kuat untuk mempelajari ilmu tersebut seperti perlunya mental positif, semangat motivasi, waktu dan terkadang uang.
  3. Kemampuan (ability). Kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik. Karyawan dalam suatu organisasi, meskipun dimotivasi dengan baik, tetapi tidak semua memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik.
  4. Keterampilan (Skill). Keterampilan dapat disamakan dengan kata kecekatan. Orang yang dapat dikatakan sebagai orang terampil adalah orang yang dalam mengerjakan atau menyelesaikan pekerjaannya secara cepat dan benar.

Adapun menurut Schermerhorn (2017), human capital memiliki beberapa indikator, yaitu sebagai berikut:

  1. Skills (keterampilan), tingkat keahlian setiap individu dalam menjalankan tugas yang diberikan dengan baik.
  2. Inovasi, suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
  3. Creativity (kreatif), kemampuan seseorang atau kelompok untuk memberi solusi baru atas berbagai permasalahan yang di alami.
  4. Life Experience (pengalaman hidup), pengalaman dalam hal pekerjaan yaitu proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode pekerjaan atas keterlibatan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan.
  5. Knowledge (pengetahuan), kemampuan perusahaan menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang yang ada dalam perusahaan dan akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan.

Jenis-jenis Human Capital 

Menurut Hasan (2021), human capital di dalam sebuah organisasi atau perusahaan terdiri dari beberapa jenis, antara lain yaitu sebagai berikut:

  1. General Management Human Capital 

Merupakan jenis modal manusia yang dikembangkan untuk sumber daya manusia pada tingkat top level manajemen yang mencakup kemampuan managerial, leadership, kemampuan dalam pengambilan keputusan, dan keahlian struktural seperti pengumpulan, mengolah, dan pengelolaan keuangan, teknis, dan sumber daya manusia.

  1. Strategic Human Capital 

Mencakup keahlian dan keterampilan strategis yang diperoleh berdasarkan pengalaman menghadapi kondisi tertentu. Contohnya kemampuan strategis dalam mengelola keuangan perusahaan terkait pengurangan anggaran biaya untuk efisiensi, karena menghadapi situasi yang tidak dapat diperkirakan.

  1. Industry Human Capital 

Mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan industri baik teknis, peraturan, maupun pemasok. Karakteristik dari jenis human capital ini hanya berlaku bagi perusahaan yang berjalan di bawah peraturan sama atau sejenis saja. Seperti industri otomotif, obat dan makanan, serta yang lainnya.

  1. Relationship Human Capital 

Mencakup keahlian dalam kehandalan berkomunnikasi atau menjalin komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain dalam tim kerja. Karyawan yang menjalin komunikasi yang baik dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga akan lebih mudah tercapainya kinerja yang tinggi.

  1. Company Specific Human Capital 

Merupakan kemampuan untuk mampu beradaptasi dengan segala sesuatu yang menjadi ketentuan internal perusahaan. Karyawan yang memahami segala atribut dalam perusahaan, tentu akan lebih mudah menjalankan tugas yang sejalan dengan visi dan misi yang mengarah pada peningkatan perusahaan.

Daftar Pustaka

  • Ongkorahardjo. 2008. Analisis Pengaruh Human Capital terhadap Kinerja Perusahaan (studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Indonesia).
  • Budiarti, Isniar. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Global. Yogyakarta: Pustaka Fahima.
  • Gaol, Jummy L. 2014. Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
  • Sukoco, Iwan dan Prameswari, Dea. 2017. Human Capital Approach to Increasing Productivity of Human Resources Management.  AdBispreneur 2, No. 1.
  • Schermerhorn. 2017. Management 6th. Asia-Pacific edition custom F/Qut (black and white).

 

Baca Artikel Manajemen Lainnya :

 

 

Back To Top
Open chat
1
Scan the code
Ada yang Dapat kami bantu Mau Buat Skripsi ? Tesis atau Olah Data ?